Rabu, 28 Agustus 2024

Pembelajaran Bhs. Indonesia Bab 1-Fase F-Kelas XI : “Menulis Teks Argumentasi dengan Tema Ketahanan Pangan Lokal”


Menulis Teks Argumentasi dengan Tema Ketahanan Pangan Lokal

A. Tujuan Pembelajaran

Mempersiapkan peserta didik untuk merancang dan menuliskan teks argumentasi dengan tema mengonsumsi makanan pokok selain beras padi dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan.

B. Sumber Belajar 
a. Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI. 
b. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

C. Materi Pembelajaran
Teks argumentasi digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasangagasan dari penulis. Oleh karena itu, opini penulis harus didukung dengan data dan fakta yang valid. Di samping itu, dalam menulis teks argumentasi juga harus menggunakan kalimat dan paragraf yang padu. Sebelum melangkah ke langkah selanjutnya dalam menulis teks argumentasi, mari kita pelajari dulu bagaimana sebuah kalimat dan paragraf dikatakan memiliki hubungan yang padu.

Kegiatan 1 
Pelajarilah syarat paragraf yang kohesif dan koheren.
Di dalam menulis sebuah teks argumentasi penulis harus memperhatikan hubungan antarkalimat dan antarparagraf sehingga teks tersebut menjadi padu. Kepaduan teks dibangun oleh kohesi dan koherensi. Kohesi adalah keserasian hubungan antarunsur dalam sebuah paragraf. Kohesi dapat berupa pengacuan, subtitusi, pelesapan, penggunaan konjungsi, repetisi, sinonim, antonim, dan lain-lain. Koherensi adalah kepaduan antargagasan di dalam suatu paragraf. Di dalam menyusun sebuah paragraf, seorang penulis harus memperhatikan kohesi dan koherensi sehingga paragraf yang disusun tersebut memiliki kesatuan makna yang utuh. Bandingkan dua teks berikut ini!

TEKS 1 
Masyarakat Papua dan Maluku sejak berabad-abad yang lalu telah mengonsumsi sagu sebagai makanan pokoknya. Nenek moyang suku-suku di pedalaman telah mengolah makanan sederhana. Kandungan gizi dan zat karbohidrat terdapat pada makanan pokok itu. Masyarakat Papua dan Maluku membutuhkan makanan pokok selain beras. Kearifan lokal harus dihidupkan kembali di Papua lewat makanannya.

TEKS 2 
Sagu telah dikonsumsi oleh masyarakat Papua dan Maluku sejak berabadabad yang lalu. Nenek moyang suku-suku di pedalaman Papua telah mengolah sagu dengan cara sangat sederhana. Kandungan gizi dan zat karbohidrat yang tinggi pada sagu telah membuat masyarakat Papua tidak kekurangan dalam suplai makanan pokoknya. Sagu telah menjadi makanan pokok sebelum mereka mengenal beras yang dibawa oleh pendatang khususnya dari Jawa. Oleh karena itu, kita sebaiknya menghidupkan kembali kearifan lokal dengan mengembalikan sagu sebagai makanan pokok di Papua.

Teks 1 adalah contoh paragraf yang tidak kohesif dan koheren. Adapun Teks 2 adalah contoh paragraf yang kohesif karena menggunakan alat kohesi berupa pengulangan kata sagu dalam setiap kalimatnya. Teks 2 juga dikatakan sebagai paragraf yang koheren karena kalimat-kalimatnya mempunyai hubungan makna yang ditandai dengan penggunaan konjungsi (kata hubung) antarkalimat seperti kata ‘oleh karena itu’.

Salah satu penanda sebuah teks mempunyai hubungan yang koheren biasanya digunakan konjungsi atau kata hubung. Berikut adalah beberapa jenis kata hubung dalam bahasa Indonesia.

Konjungsi dalam Bahasa Indonesia
Ayo Berlatih !
Sebagai latihan, lengkapilah paragraf di bawah ini dengan konjungsi yang tepat!
  1. ............................ ingin membantu para petani, pemerintah menyarankan ............................ membeli produk-produk pangan lokal. Produk pangan lokal yang dihasilkan oleh para petani ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan dengan produk pangan hasil impor. ............................... mulailah dengan mengonsumsi produk makanan lokal yang dihidangkan di meja makan keluarga-keluarga di Indonesia.
  2. Di Jakarta, Surabaya, Makassar .............. kota-kota besar lain ada orangorang ........................... penuh semangat menyampaikan pentingnya kemandirian pangan dengan menanam di kebun sendiri. Tanpa dibayar, ................. kadang mereka harus keluar uang sendiri ...................... memberi pelatihan cara bercocok tanam secara hidroponik. Orangorang tersebut berkeyakinan ................... setiap keluarga mampu menyediakan sumber pangan sendiri.
  3. Indonesia terkenal sebagai salah satu penghasil kopi paling lezat di dunia. Salah satu jenis kopi yang terkenal adalah kopi luak. ......................... diperlukan proses yang panjang untuk menghasilkan kopi luak yang nikmat. Biji kopi yang benar-benar segar dan berwarna merah yang akan digunakan. …...................., biji kopi dipilih dengan memisahkan biji kopi yang segar dan busuk dengan cara direndam. Biji kopi yang baik akan tenggelam, .......................… yang busuk akan mengapung, ......................… biji kopi tersebut diberikan kepada musang atau luak jenis binturong dan bulan (luak pemakan kopi). Dalam proses ini, luak mempunyai peran yang sangat penting karena indra penciumannya hanya akan memilih biji kopi sempurna.
Kegiatan 2
Tulislah teks argumentasi dengan tema mengonsumsi makanan pokok selain beras padi.
Ketentuan Penulisan Teks Argumentasi 
  1. Tugas dikerjakan secara perorangan/individual. 
  2. Tema: Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tema tersebut, perhatikan gambar berikut.
  1. Carilah tambahan informasi berkenaan dengan tema dari buku, majalah, surat kabar atau internet. Informasi berupa data atau fakta ini yang akan mendukung opini kalian.
  2. Teks argumentasi yang kalian tulis harus terdiri atas lima paragraf, setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat. Paragraf pertama berisi pendahuluan, paragraf kedua sampai dengan paragraf keempat adalah isi, dan paragraf kelima berupa penutup.
  3. Paragraf yang kalian tulis bisa menggunakan pola pengembangan deduksi atau induksi dengan baik. 
  4. Jangan lupa paragraf yang kalian tulis harus kohesif dan koheren. 
  5. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik. 
  6. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum kalian menuliskan nya. 
  7. Tulisan kalian akan dipajang di kelas dan siswa lain akan menilai tulisan kalian dengan menggunakan rubrik berikut.
D. Metode dan Kegiatan Pembelajaran
Metode yang akan digunakan dalam pelajaran 4 ini adalah model sinektik yang disampaikan oleh William J. Gordon (Suryaman, 2012). Model ini hanya sebagai alternatif metode pembelajaran. Guru bisa menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang lain disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Orientasi utama dari model sintetik ini adalah pembentukan kreativitas pada peserta didik. Kreativitas tersebut berupa peserta didik akan menulis sebuah teks argumentasi dengan tema yang telah ditentukan. Metode tersebut akan dijabarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut.
  • Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada pelajaran 4 adalah mempersiapkan peserta didik untuk menghasilkan karya berupa tulisan teks argumentasi dengan tema mengonsumsi makanan pokok selain beras padi. 
  • Guru menjelaskan hal-hal pokok yang harus diperhatikan peserta didik seperti syarat-syarat penulisan teks argumentasi sehingga hasil tulisan yang dibuat sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. 
  • Guru juga menjelaskan tentang rubrik penilaian sehingga peserta didik memahami dalam aspek apa saja karya mereka akan dinilai. 
  • Guru menunjukkan poster jenis makanan pokok selain nasi. Guru menjelaskan bahwa kesepuluh jenis makanan tersebut adalah produk lokal Indonesia yang bisa menggantikan padi/beras. Peserta didik diminta berpendapat tentang kesan yang mereka tangkap dari poster yang mereka lihat. 
  • Peserta didik akan mencari tahu tentang jenis makanan pokok yang berasal dari daerah tempat peserta didik berasal. Setelah menemukannya peserta didik akan bisa menggali informasi tentang hal tersebut dan mengumpulkan fakta-fakta untuk mendukung opininya. 
  • Peserta didik mulai membuat kerangka karangan dan merancang teks argumentasi yang akan dibuat. 
  • Peserta didik diberi waktu 7–10 hari untuk menyelesaikan tugas ini dan menyerahkannya kepada guru.
E. Kesalahan Umum
  1. Sering kali guru kurang mampu menjelaskan di awal tentang ekspektasi dari proyek menulis teks argumentasi ini. 
  2. Guru juga kurang bisa menjelaskan rubrik penilaian dengan jelas sehingga peserta didik kurang maksimal dalam menyiapkan karyanya. 
  3. Peserta didik merasa tidak memiliki bakat menulis sehingga tidak mau mengerjakan tugasnya secara maksimal. 
  4. Peserta didik tidak mempunyai kebiasaan membaca yang baik sehingga ketika diminta menulis mereka kesulitan menuangkan ide atau gagasan dan bahkan tidak mempunyai banyak perbendaharaan kosakata.
F. Penanganan Peserta Didik Sesuai dengan Gaya Belajar
Pada pelajaran 4 ini yang diutamakan adalah kegiatan setiap individu di dalam menuangkan ide dan gagasan dalam menulis teks argumentasi. Oleh karena itu, hal yang harus guru perhatikan untuk memastikan ada penanganan peserta didik sesuai dengan gaya belajar.
  1. Pastikan bahwa seluruh peserta didik dengan berbagai gaya belajar bisa menciptakan satu karya tulisan. 
  2. Dorong peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya agar bisa mengekspresikan pendapat mereka dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. 
  3. Dalam proses penulisan, guru hendaknya intens berkomunikasi dengan peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya sehingga mereka terbantu untuk menciptakan karya tulisan.
G. Pemandu Aktivitas Refleksi
Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran guru bisa menggunakan perangkat sebagai berikut.

Tabel Tingkat Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Bab 1 Pelajaran 4

H. Penilaian 
  • Teknik Penilaian: Tes Praktik 
  • Bentuk Instrumen: Tes Kinerja dengan Daftar Cek (Check List) 
  • Daftar Cek (Check List)
Tabel Daftar Cek Penilaian Bab 1 Pelajaran 4

I. Kegiatan Tindak Lanjut
Peserta didik bisa meningkatkan keterampilan menulis dengan dua cara. Pertama, peserta didik harus meningkatkan kebiasaan membaca. Dengan mempunyai kebiasaan membaca, peserta didik memiliki banyak pengetahuan. Dengan kebiasaan membaca pula peserta didik akan memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak serta peserta didik terbiasa memahami bagaimana kerangka berpikir orang. Dengan kebiasaan membaca pula, peserta didik mempunyai modal untuk menjadi penulis yang baik. Kedua, peserta mengikuti mengikuti kursus-kursus penulisan yang dilakukan oleh beberapa komunitas dan lembagalembaga pencinta sastra.

Buya Imam Muhlis adalah seorang blogger dan guru bahasa Indonesia SMK Negeri dari Pasuruan - Jawa Timur yang ingin berbagi bagaimana mengajar bahasa Indonesia yang menyenangkan, berbagi materi bahasa Indonesia, video pembelajaran , perangkat pembelajaran dan pembahasan soal- soal bahasa Indonesia. Baca profil selengkapnya, klik di sini...

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :


EmoticonEmoticon