Selasa, 15 Agustus 2023

Materi Pembelajaran Bhs. Indonesia Fase E_Menilai Akurasi Teks Laporan Hasil Observasi dan Membandingkannya dengan Teks Lainnya


Menilai Akurasi Teks Laporan Hasil Observasi dan Membandingkannya dengan Teks Lainnya

 

1. Menemukan Informasi atau Data dalam Teks Laporan Hasil Observasi
    Agar dapat menemukan informasi dengan tepat, salah satu aktivitas yang dapat anda lakukan adalah membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media Bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan, 2008:7). Pada kegiatan pembelajaran kali ini, anda akan menilai akurasi informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi yang dibaca.

Sebelum menilai akurasi dan kualitas data teks laporan hasil observasi, anda harus menemukan informasi dalam teks secara tepat terlebih dahulu. Menurut Tarigam (2008: 12-13), Berdasarkan tujuannya, membaca dibagi menjadi dua jenis berikut.

a. Membaca bersuara atau membaca nyaring (oral reading)
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas yang berfungsi sebagai alat bagi guru, peserta didik, ataupun pembaca Bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan pengarang.

b. Membaca dalam hati (silent reading)
Membaca dalam hati adalah membaca dengan tujuan yang bersifat pemahaman. Membaca dalam hati terdiri atas membaca ekstensif dan intensif. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Jumlah objeknya sebanyak mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin. Contohnya, membaca survei (suervey reading), membaca sekilas (skimming reading), dan membaca dangkal (superficial reading). Sementara itu, membaca intensif adalah studi saksama, telaah secara teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek.

Berdasarkan uraian di atas, semua teknik membaca dapat digunakan untuk menemukan informasi. Anda hanya perlu menyesuaikan teknik yang dirasa tepat untuk anda gunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 

Asah Literasi.

Bacalah dengan saksama teks laporan hasil observasi berikut, kemudian temukan informasi penting di dalamnya dengan cara menjawab pertanyaan yang menyertainya.

Teaching Factory

Teaching factory adalah model pembelajaran pada jenjang SMK yang berbasis produk (barang/jasa) melalui kerja sama sekolah dengan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri. Model pembelajaran ini bertujuan meningkatkan keselarasan proses pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Selain itu, model ini juga bertujuan menciptakan lingkungan pembelajaran learning by doing. Dengan demikian, pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah relevan dengan kebutuhan dunia industri. Dengan kata lain, dalam konsep teaching factory, pembelajaran dilaksanakan dengan membawa suasana industri ke lingkungan sekolah.

Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan menumbuhkembangkan karakter dan etos kerja peserta didik yang dibutuhkan oleh dunia usaha atau dunia industri. System pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari yang hanya membekali kompetensi (competency-based training) ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa (production-based training). Dengan teaching factory, peserta didik dapat mempelajari dan menguasai keterampilan tertentu sesuai dengan prosedur dan standar kerja industri yang sesungguhnya. Selain itu, produk-produk yang dibuat peserta didik sebagai proses belajar di sekolah sapat dipasarkan sehingga dikenal oleh masyarakat. Dalam pelaksanaanya, pembelajaran teaching factory melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Namun, keterlibatan pihak industri merupakan suatu keharusan. Sebab, pihak industri merupakan pengguna (users) lulusan SMK. Sebagai pengguna, penilaian atau rekomendasi mereka atas proses dan hasil Pendidikan di SMK patut diperhatikan oleh seluruh komunitas sekolah. Dengan kata lain, stakeholders yang ada di industri harus ikut terlibat agar penilaian kemampuan hasil Pendidikan sesuai dengan standar kebutuhan industri. Selain industri, dukungan dari pemerintah, orang tua peserta didik, masyarakat, serta pihak terkait lainnya juga sangat diperlukan agar system pembelajaran ini dapat terselenggara dengan baik.

Mekanisme kerja sama yang baik antara SMK dan industri dalam pola pembelajaran teaching factory akan memiliki dampak positif, yakni terjaga dan terpeliharanya keselarasan (link and match) antara proses Pendidikan di SMK dan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, optimalisasi kerja sama antara sekolah dan industri diharapkan meningkatkan peluang kerja lulusan SMK.

Latihan 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
  1. Selain mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, teaching factory juga bertujuan mengembangkan [. . .] peserta didik.
  2. Sesuai dengan teks tersebut, tujuan model pembelajaran teaching factory adalah….
            a. Menciptakan lingkungan belajar yang berwawasan lingkungan
            b. Meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang teori kejuruan
            c. Meningkatkan keselarasan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
            d. Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk berwirausaha
            e. Membiasakan disiplin kepada peserta didik agar menjadi budaya kerja

3. Setelah membaca teks tersebut, tentukan pernyataan berikut benar tau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia.


4. Berdasarkan teks tersebut, salah satu tujuan teaching factory adalah menumbuhkembangkan karakter yang akan mendukung peserta didik Ketika memasuki dunia kerja. Menurut Anda, apa saja karakter utama yang harus dimiliki oleh peserta didik SMK sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri? Berilah tanda centang (√) di depan pilihan jawaban yang menurut anda benar. (pilihan jawaban benar lebih dari satu)


5. Melalui pembelajaran teaching factory, peserta didik SMK akan dibawa pada sebuah kondisi seperti di dunia kerja sesungguhnya. Peserta didik SMK tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga bekal mengenai budaya kerja, prosedur, dan standar kerja di dunia industri. Oleh karena itu, sebaiknya, setiap SMK menerapkan pola pembelajaran teaching factory dan mengabaikan pembelajaran mata pelajaran nonproduktif di kelas. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Berikan alasan anda.
  1. Setuju, ______________________________________________________
  2. Tidak setuju, __________________________________________________
Informasi yang telah anda temukan dari teks laporan hasil observasi berjudul “Teaching Factory” akan menambah pemahaman anda terhadap substansi atau isi teks yang dilaporkan. Selanjutnya, konfirmasikan jawaban Anda dengan teman-teman sekelas anda melalui diskusi kelas. Guru Anda akan membantu merumuskan sebuah simpulan sehingga pemahaman Anda dan teman-teman anda semakin baik.

Buya Imam Muhlis adalah seorang blogger dan guru bahasa Indonesia SMK Negeri dari Pasuruan - Jawa Timur yang ingin berbagi bagaimana mengajar bahasa Indonesia yang menyenangkan, berbagi materi bahasa Indonesia, video pembelajaran , perangkat pembelajaran dan pembahasan soal- soal bahasa Indonesia. Baca profil selengkapnya, klik di sini...

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :


EmoticonEmoticon