Kegiatan Pendampingan Guru Penggerak Kedua
Kamis, 09 Feberuari 2023
di SMK Negeri Tutur
1. Pendahuluan
Merupakan hal yang spesial saat penulis mendapat kunjungan Pengajar Praktik
(PP) Program Calon Guru Penggerak pada hari Kamis (09 Februari /2023) tadi pagi.
Kegiatan bertajuk pendampingan CGP ini memantik penulis untuk membuat
sebuah refleksi diri, betapa selama ini peran dan nilai CGP masih belum
optimal diimplementasikan kepada para peserta didik dan ekosistem pendidikan di
sekolah. Sejumlah catatan dirangkum untuk mencoba kembali memahami peran
dan nilai tersebut agar setelah program ini berakhir dapat berdampak nyata
dalam pengembangan kualitas dan kompetensi diri, termasuk peningkatan mutu
pelayanan pendidikan pada umumnya.
Program Calon Guru Penggerak (CGP) merupakan Penggerak, merupakan episode
kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan dijalankan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru
Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia
masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik;
aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk
mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi
teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil
Pelajar Pancasila.
Demi tercapainya tujuan tersebut, Program Pendidikan Guru Penggerak
(PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan
pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik,
pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai
perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan
sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu
paradigma dan visi Guru Penggerak; praktik pembelajaran yang berpihak pada
murid; dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan
Pendampingan Individu (PI) adalah pendampingan yang diberikan secara
personal kepada CGP. Dilakukan di sekolah CGP dalam durasi waktu 4 Jam
Pembelajaran (JP).Pendampingan individu dilakukan satu minggu menjelang
loka karya.
Agar kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dengan tidak meninggalkan
tugas wajib sebagai guru di sekolah, maka Pengajar Praktik (PP) dan Calon
Guru Penggerak ( CGP ) sudah merencanakan pendampingan di luar jam
pembelajaran,melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah bidang kurikulum. Meskipun sudah diberi surat tugas, bukan berarti
Pengajar Praktik bisa bertindaak sesuka hatinya. Apalagi saat ini, di
kabupaten Pasuruan sudah dilaksanakan pembelajaran / Pertemuan tatap Muka
penuh.
Kegiatan bertajuk pendampingan CGP ini terjadwal pada hari Kamis, 09
Februari 2023, kami kedatangan tamu spesial yaitu Pengajar Praktik (PP) bernama bapak
Syahrur Rozi, S,Pd. Beliau berkunjung ke SMK Negeri Tutur dalam rangka
pendampingan individu (PI) kedua CGP (Calon Guru Penggerak) SMK Negeri
Tutur yaitu Imam Muhlis, S.Pd, M.Pd.
Kegiatan pendampingi diawali diskusi dengan bapak Kepala Sekolah Bapak Anang Prasetya, S.Pd, tentang refleksi dan dukungan kepala sekolah
terhadap CGP dan program Guru Penggerak.
|
Dokumentasi Diskusi Pengajar Praktik dan Kepala SMK Negeri Tutur |
Wawancara dan Refleksi Kegiatan CGP bersama Pengajar Praktik
Pada kegiatan ini, kami sebagai CGP di wawancarai dan lebih ke arah
berdiskusi tentang refleksi bagaimana pelatihan Guru Penggerak, dan
alhamdulillah saya mendapatkan banyak ilmu setiap berdiskusi dengan bapak Syahrur Rozi, S.Pd, selaku Pengajar Praktik. Beliau selalu membagikan ilmu pembelajaran supaya
CGP bisa meningkatkan kualitas dalam pembelajaran di kelas.
|
Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Guru Penggerak |
|
Dokumentasi Diskusi Bersama PP, CGP dan Rekan Sejawat terkait Imbas Prakarsa Perubahan
|
Penulis sebagai seorang yang mengikuti program CGP merasakan manfaat besar
saat dilaksanakan pendampingan. Selain kembali menyampaikan praktik baik
dalam proses pembelajaran setelah mengikuti program, juga dapat merefleksi
sejauhmana capaian yang telah diraih dibandingkan dengan sebelum mengikuti
kegiatan tersebut.
Sejumlah informasi faktual dari beberapa responden; siswa, guru dan kepala
sekolah, membuat kegiatan pendampingan ini memiliki kesan tersendiri.
Penulis menyadari, terdapat tanggapan dan respon para responden, baik
dukungan maupun kritikan. Semuanya disikapi penulis dengan positif, karena
ternyata segala upaya yang dilakukan seorang CGP sangat memerlukan proses
bertumbuh sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapinya.
Dukungan yang diberikan pimpinan sekolah, guru-guru, dan murid sangat
penting dalam menginternalisasikan peran dan nilai CGP. Sehingga hal ini
memicu penulis untuk merencanakan sejumlah strategi penguatan dan
menerapkan aksi nyata sebagai perwujudan dari seorang pemimpin
pembelajaran. Strategi tersebut dimulai dari membuat sejumlah perubahan
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, komunikasi yang intensif dengan
rekan guru dan pimpinan, serta menampilkan keteladanan dalam proses
pembelajaran.
Pembiasaan hal dan praktik baik yang selama ini dilaksanakan , penulis terus
laksanakan dimulai dari diri, di kelas dan ekosistem sekolah. Hal ini sangat efektif
dalam membangun hubungan emosional dengan peserta didik agar mereka merasa nyaman dan
merasa dekat dengan CGP yang menempatkannya sebagai bagian integral yang
tidak terpisahkan dari sebuah proses pembelajaran, terlebih mereka sebagai
subyek pendidikan yang terakomodasikan kehadirannya di setiap kegiatan
belajar mengajar.
Pendampingan CGP juga memberi motivasi lebih pada penulis dalam
mempraktikkan peran dan nilai CGP secara optimal. Sehingga kegiatan tersebut
dapat tepat guna dan berhasil guna, selain memberikan kepercayaan diri
seorang CGP dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yang akan
memunculkan generasi bangsa yang unggul, kompetitif dan berkarakter.
Selain hal tersebut di atas, pendampingan CGP menjadi refleksi sekaligus memotivasi diri
penulis untuk terus mengembangkan diri sebagai coach bagi rekan guru lain.
Hal tersebut didasarkan atas keyakinan bahwa ilmu dan pengalaman saat
mengkuti program CGP akan lebih bermanfaat jika disebarluaskan kepada
kepada para praktisi pendidikan. Dari sinilah akan tumbuh berkembang
agen-agen perubahan yang sangat dibutuhkan bagi peningkatan kualitas
pelayanan pendidikan kepada peserta didik, warga sekolah, ekosistem sekolah dan semua pihak.
3. Penutup
Akhirnya, program pendampingan sangat membantu para CGP dalam
mengoptimalkan peran dan nilainya. Oleh karena itu kegiatan ini harus terus
dilaksanakan untuk memotret dan mendokumentasikan praktik baik, dan capaian
yang telah diraih CGP selama mengkuti program Calon Guru Penggerak yang
kelak akan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan generasi bangsa yang kita
idam-idamkan.
Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !