Kamis, 16 Februari 2023

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase E : Memahami Pengertian Teks Biografi dan Mendiskusikan Karakteristik Teks Biografi.


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

 Memahami Pengertian Teks Biografi dan Mendiskusikan Karakteristik Teks Biografi.


Apakah kalian mengenal sosok-sosok yang terdapat pada gambar di atas? Siapa sajakah mereka dan apa sajakah jasa mereka bagi bangsa Indonesia? Bagaimanakah kisah hidupnya? Mereka merupakan sosok para pahlawan nasional yang memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia. Jika belum banyak mengenal mereka, kalian dapat mulai mengenal beberapa di antaranya dalam pembelajaran kali ini.


Dengan mempelajari kisah hidup mereka yang inspiratif, kalian akan dapat belajar banyak hal. Kisah hidup mereka sering kali dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup. Oleh karena itu, kisah hidup mereka sangat penting dan bermanfaat untuk diketahui oleh banyak orang sehingga beberapa di antaranya telah ditulis dan dibukukan. Adapun buku atau tulisan yang berisi riwayat atau kisah hidup seseorang disebut biografi.


Pada bab ini, kalian akan belajar dari kisah hidup beberapa sosok inspiratif melalui biografi pahlawan. Hal ini bertujuan agar kalian mendapat inspirasi, motivasi, pelajaran hidup yang bermanfaat, serta hal-hal positif lainnya.


Setelah pembelajaran, kalian diharapkan mampu memahami pengertian dan karakteristik biografi, menyimak pembacaanbiografi dengan kritis dan reflektif, membaca untukmenganalisis biografi, menulis biografi dengan logis dankreatif, dan mempresentasikan teks biografi dengan metode yang tepat.


Memahami pengertian teks biografi dan mendiskusikan karakteristik teks biografi. Dalam pembelajaran kali ini, kalian akan mempelajari teks biografi. Untuk itu, kalian harus dapat memahami terlebih dulu pengertian biografi. Kata biografi secara harfiah berakar dari bahasa Yunani, yaitu kata bios yang bermakna hidup dan kata graphein yang artinya tulis. Dengan kata lain, biografi adalah sebuah tulisan yang isinya memaparkan tentang kisah kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain. Umumnya, biografi berisi tulisan yang memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan peristiwa atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks biografi harus lugas, jelas, dan tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.


Isi biografi tidak sekadar biodata, daftar nama, data kelahiran, dan informasi lainnya, tetapi lebih kompleks karena dapat juga berisi pandangan, sikap, perasaan, pemikiran, hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, melainkan orang yang berpengaruh, telah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar melalui biografi kalian mendapat inspirasi, pelajaran hidup, dan motivasi setelah membacanya.


Untuk lebih memahaminya, carilah beberapa pengertian biografi dari beberapa sumber. Tuliskan pengertian biografi dan sumbernya dalam isian tabel berikut!

Setelah memahami pengertian biografi di atas, kalian juga dapat merumuskan beberapa ciri atau karakteristik biografi. Untuk itu, silakan baca dengan saksama contoh teks biografi tokoh pahlawan I Gusti Ngurah Rai berikut. Kemudian, bentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 siswa.


Berdiskusilah untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawahnya.



Minggu, 12 Februari 2023

Soal Latihan Bahasa Indonesia Kelas XI : ' Resensi '


LATIHAN SOAL
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 dan 2

Esensi, Sistematika dan Unsur Kebahasaan Resensi


1. Kerjakan Soal-soal Latihan Berikut Sesuai Instruksi !



2. Manakah kata serapan di bawah ini yang penulisannya sudah benar? 
    Perbaikilah penulisan kata-kata serapan yang masih salah.



Selamat Berlatih & Tetap Semangat !


Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI : Unsur Kebahasaan Teks Resensi_Part 2


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Unsur Kebahasaan Teks Resensi


  A. Tujuan Pembelajaran

      
        Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat menganalisis 

        kebahasaan dalam teks    resensi serta menulis resensi dari buku kumpulan cerita.


 




Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI : Esensi dan Sistematika Resensi_Part 1


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Esensi dan Sistematika Resensi


A. Tujuan Pembelajaran


Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat memahami isi dan sistematika resensi serta mengidentifikasi identitas buku yang diresensi.

 

B. Uraian Materi


Pada pembahasan pertama ini, kalian akan memahami isi dan sistematika resensi.

Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas peresensi yaitu memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak.


Mari kita perhatikan pendapat para ahli mengenai resensi:

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia, resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku.
  2. Kosasih (2019: 493) menyatakan bahwa resensi adalah tulisan yang berisi tinjauan ulasan kualitas suatu buku, film, pementasan drama, album lagu, lukisan, ataupun karya lainnya.
  3. Setiyaningsih (2017: 65) menyatakan bahwa resensi adalah penilaian terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbangan baik dan buruk karya tersebut secara objektif. Dengan kata lain resensi merupakan cara menghargai tulisan atau karya orang lain dengan memberikan komentar secara objektif.


Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah kualitas isi, penampilan, unsur[1]unsur, bahasa, dan manfaat bagi pembaca. Unsur- unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya sebagai berikut.

  1. Judul resensi
  2. Identitas buku yang diresensi
  3. Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain[1]lain)
  4. Inti/isi resensi
  5. Keunggulan buku
  6. Kekurangan buku
  7. Penutup


1. Judul resensi

    Judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi resensi.

 

2. Identitas buku

    Identitas buku mencakup judul buku, jenis buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan ke-, dan jumlah halaman. Peresensi harus menunjukan jenis buku yang diresensi, termasuk fiksi dan nonfiksi.

 

3. Pendahuluan atau pembuka resensi

    Bagian pendahuluan berisi landasan berpikir peresensi. Biasanya mengemukakan tema dan deskripsi buku secara singkat.


4. Isi resensi

    Isi resensi meliputi sinopsis atau isi buku secara ringkas, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, tinjauan bahasa, dan kesalahan cetak.


a. Sinopsis isi buku

    Dalam bagian ini peresensi mengemukakan pokok-pokok isi buku. Jika yang diresensi buku-buku fiksi, peresensi harus mengemukakan unsur-unsur yang berhubungan dengan masalah, watak, dan latar cerita. Sehingga orang lain penasaran ingin membacanya.


b. Kelemahan dan Keunggulan buku

    Penulisan resensi harus mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Penulis buku juga harus mengemukakan kekurangan dari buku tersebut

 

5. Penutup

    Unsur penutup resensi berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

    Peresensi juga mengemukakan simpulan dalam bagian penutup. Penulisan resensi harus mengemukakan nilai yang diperolehnya terhadap buku yang diresensi dan imbauan-imbauan untuk pembaca.

C. Rangkuman

  1. Resensi adalah tulisan yang berisi tinjauan ulasan kualitas suatu buku, film, pementasan drama, album lagu, lukisan, ataupun karya lainnya, atau penilaian baik buruknya suatu karya.
  2. Orang yang meresensi disebut peresensi.
  3. Unsur- unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya judul resensi, identitas buku yang diresensi, pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain-lain), inti/isi resensi, keunggulan buku, kekurangan buku, dan penutup.


Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !

Sabtu, 11 Februari 2023

Refleksi Kegiatan Belajar Bab 4 Bahasa Indonesia Fase E : Belajar Menjadi Negosiator Ulung


Refleksi Bab 4

Merefleksikan apa saja yang telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum 
terlalu dikuasai agar dapat menemukan solusinya


Selamat! Kalian sudah mempelajari Bab 4. Tentu banyak yang sudah dipelajari. 

Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau pengetahuan yang sudah dipahami 

dengan tanda centang.

Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !

Jumat, 10 Februari 2023

Jurnal Membaca Bahasa Indonesia Fase E : Menjadi Negosiator Ulung


JURNAL MEMBACA
Belajar Menjadi Negosiator Ulung


Beberapa buku di bawah ini menarik untuk dibaca sehingga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan. Selain itu, beberapa buku referensi berikut dapat menjadi bahan pelajaran yang bermanfaat. Kalian dapat belajar untuk menjadi negosiator ulung yang sukses dalam bidangnya masing-masing. Berikut beberapa judul buku yang dapat menjadi referensi.

 

1. Cara Lihai Menjadi Negosiator Ulung karya Richard A.L. dan James G. P.;

2. Rahasia Sukses Seorang Negosiator Ulung karya Roger Dawson;

3. Menjadi Negosiator Ulung karya Roger J. Volkema;

4. Negosiasi Itu Ada Ilmunya karya Mahardika Wirastama; dan

5. Sukses Memengaruhi dan Negosiasi Ala Jack Ma karya Laura Pohan.

 

Selain judul buku di atas, kalian juga dapat menggunakan aplikasi pencari untuk mendapatkan berbagai buku elektronik (ebook) yang bertema negosiasi dengan kata kunci ebook negosiasi pdf. Berikut ini beberapa tautan buku elektronik yang dapat kalian akses dan unduh.


Kalian juga dapat membaca buku lain yang kalian miliki atau pinjam dari perpustakaan. Buatlah sebuah laporan buku dalam bentuk infografik, analisis tulang ikan (fishbone), atau peta pikiran. Adapun unsur-unsur laporan hasil membaca adalah sebagai berikut.

    Hasil jurnal membaca yang telah kalian isi dapat dipublikasikan di mading sekolah atau media sosial agar dapat bermanfaat untuk orang lain.

Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !

Kamis, 09 Februari 2023

Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Guru Penggerak Kedua



Kegiatan Pendampingan Guru Penggerak Kedua
Kamis, 09 Feberuari 2023
di SMK Negeri Tutur


1. Pendahuluan


Merupakan hal yang spesial saat penulis mendapat kunjungan Pengajar Praktik (PP) Program Calon Guru Penggerak pada hari Kamis (09 Februari /2023) tadi pagi. Kegiatan bertajuk pendampingan CGP ini memantik penulis untuk membuat sebuah refleksi diri, betapa selama ini peran dan nilai CGP masih belum optimal diimplementasikan kepada para peserta didik dan ekosistem pendidikan di sekolah. Sejumlah catatan dirangkum untuk mencoba kembali memahami peran dan nilai tersebut agar setelah program ini berakhir dapat berdampak nyata dalam pengembangan kualitas dan kompetensi diri, termasuk peningkatan mutu pelayanan pendidikan pada umumnya.


Program Calon Guru Penggerak (CGP) merupakan Penggerak, merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.


Demi tercapainya tujuan tersebut, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak; praktik pembelajaran yang berpihak pada murid; dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah.


2. Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan


Pendampingan Individu (PI) adalah pendampingan yang diberikan secara personal kepada CGP. Dilakukan di sekolah CGP dalam durasi waktu 4 Jam Pembelajaran (JP).Pendampingan individu dilakukan satu minggu menjelang loka karya.


Agar kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dengan tidak meninggalkan tugas wajib sebagai guru di sekolah, maka Pengajar Praktik (PP) dan Calon Guru Penggerak ( CGP ) sudah merencanakan pendampingan di luar jam pembelajaran,melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Meskipun sudah diberi surat tugas, bukan berarti Pengajar Praktik bisa bertindaak sesuka hatinya. Apalagi saat ini, di kabupaten Pasuruan sudah dilaksanakan pembelajaran / Pertemuan tatap Muka penuh.


Kegiatan bertajuk pendampingan CGP ini terjadwal pada hari Kamis, 09 Februari 2023, kami kedatangan tamu spesial yaitu Pengajar Praktik (PP) bernama bapak Syahrur Rozi, S,Pd. Beliau berkunjung ke SMK Negeri Tutur dalam rangka pendampingan individu (PI) kedua CGP (Calon Guru Penggerak) SMK Negeri Tutur yaitu Imam Muhlis, S.Pd, M.Pd.


Kegiatan pendampingi diawali diskusi dengan bapak Kepala Sekolah Bapak Anang Prasetya, S.Pd, tentang refleksi dan dukungan kepala sekolah terhadap CGP dan program Guru Penggerak.

Dokumentasi Diskusi Pengajar Praktik dan Kepala SMK Negeri Tutur


Wawancara dan Refleksi Kegiatan CGP bersama Pengajar Praktik


Pada kegiatan ini, kami sebagai CGP di wawancarai dan lebih ke arah berdiskusi tentang refleksi bagaimana pelatihan Guru Penggerak, dan alhamdulillah saya mendapatkan banyak ilmu setiap berdiskusi dengan bapak Syahrur Rozi, S.Pd, selaku Pengajar Praktik. Beliau selalu membagikan ilmu pembelajaran supaya CGP bisa meningkatkan kualitas dalam pembelajaran di kelas.

Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Guru Penggerak

Dokumentasi Diskusi Bersama PP, CGP dan Rekan Sejawat terkait Imbas Prakarsa Perubahan


Penulis sebagai seorang yang mengikuti program CGP merasakan manfaat besar saat dilaksanakan pendampingan. Selain kembali menyampaikan praktik baik dalam proses pembelajaran setelah mengikuti program, juga dapat merefleksi sejauhmana capaian yang telah diraih dibandingkan dengan sebelum mengikuti kegiatan tersebut.


Sejumlah informasi faktual dari beberapa responden; siswa, guru dan kepala sekolah, membuat kegiatan pendampingan ini memiliki kesan tersendiri. Penulis menyadari, terdapat tanggapan dan respon para responden, baik dukungan maupun kritikan. Semuanya disikapi penulis dengan positif, karena ternyata segala upaya yang dilakukan seorang CGP sangat memerlukan proses bertumbuh sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapinya.


Dukungan yang diberikan pimpinan sekolah, guru-guru, dan murid sangat penting dalam menginternalisasikan peran dan nilai CGP. Sehingga hal ini memicu penulis untuk merencanakan sejumlah strategi penguatan dan menerapkan aksi nyata sebagai perwujudan dari seorang pemimpin pembelajaran. Strategi tersebut dimulai dari membuat sejumlah perubahan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, komunikasi yang intensif dengan rekan guru dan pimpinan, serta menampilkan keteladanan dalam proses pembelajaran.


Pembiasaan hal dan praktik baik yang selama ini dilaksanakan , penulis terus laksanakan dimulai dari diri, di kelas dan ekosistem sekolah. Hal ini sangat efektif dalam membangun hubungan emosional dengan peserta didik agar mereka merasa nyaman dan merasa dekat dengan CGP yang menempatkannya sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari sebuah proses pembelajaran, terlebih mereka sebagai subyek pendidikan yang terakomodasikan kehadirannya di setiap kegiatan belajar mengajar.


Pendampingan CGP juga memberi motivasi lebih pada penulis dalam mempraktikkan peran dan nilai CGP secara optimal. Sehingga kegiatan tersebut dapat tepat guna dan berhasil guna, selain memberikan kepercayaan diri seorang CGP dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yang akan memunculkan generasi bangsa yang unggul, kompetitif dan berkarakter.


Selain hal tersebut di atas, pendampingan CGP menjadi refleksi sekaligus memotivasi diri penulis untuk terus mengembangkan diri sebagai coach bagi rekan guru lain. Hal tersebut didasarkan atas keyakinan bahwa ilmu dan pengalaman saat mengkuti program CGP akan lebih bermanfaat jika disebarluaskan kepada kepada para praktisi pendidikan. Dari sinilah akan tumbuh berkembang agen-agen perubahan yang sangat dibutuhkan bagi peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada peserta didik, warga sekolah, ekosistem sekolah dan semua pihak.


3. Penutup


Akhirnya, program pendampingan sangat membantu para CGP dalam mengoptimalkan peran dan nilainya. Oleh karena itu kegiatan ini harus terus dilaksanakan untuk memotret dan mendokumentasikan praktik baik, dan capaian yang telah diraih CGP selama mengkuti program Calon Guru Penggerak yang kelak akan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan generasi bangsa yang kita idam-idamkan.


Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !

Minggu, 05 Februari 2023

Kegiatan Program Intensif Belajar (PIB) Bahasa Indonesia SMK Part_2


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Menentukan Kalimat Utama/Ide Pokok/Kalimat Penjelas


RINGKASAN MATERI

Gagasan utama juga disebut gagasan pokok, atau ide pokok. Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf, maka dalam satu paragraf hanya ada satu gagasan utama. Ide pokok terdapat dalam kalimat utama.


Sebuah paragraf tersusun atas kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama juga sering disebut sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya  memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama. 


Ciri kalimat utama di antaranya:


1.    Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut

2.    Biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri

3.    Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain

4.    Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi

5.    Pada paragraf induktif, kalimat utama sering kali ditandai kata-kata kunci seperti :

    • Sebagai kesimpulan….
    • Yang penting….
    • Jadi, …..
    • Dengan demikian…


Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
  2. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
  3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
  4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik


Contoh soal :


Kota Balikpapan dihuni penduduk dari ragam suku bangsa di tanah air. Demi menjaga dan terpeliharanya kota sekaligus melestarikan ragam budaya yang ada, masyarakat membentuk sejumlah paguyuban. Pada hari sabtu 21 november pengurus paguyuban mengadakan pertemuan di rumah dinas wakil walikota. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan langkah pemikiran para tokoh paguyuban dalam rangka memajukan seni dan budaya di kota Balikpapan.

Ide pokok paragraf tersebut adalah...

A.        Pembentukan paguyuban di kota Balikpapan

B.         Pengurus paguyuban di tanah air

C.         Beragamnya seni dan budaya di Balikpapan

D.        Pelestarian ragam budaya

E.         Seni dan budaya di kota Balikpapan

 

Jawaban : D

Pembahasan

Ide pokok atau gagasan utama yang terdapat dalam paragraf tersebut adalah tentang pelestarian budaya dan pilihan jawaban A,B,C,dan E merupakan penjelas ataupun cara untuk melestarikan budaya.

 

Lapangan Puputan Badung, Bali, yang berada di seberang timur Kantor Walikota Denpasar, sejak Jumat (27/8) semarak dengan kibaran umbul-umbul beraneka corak dan warna. Di lapangan ini, lebih dari 150 umbul-umbul dari 41 negara, termasuk Indonesia, dipancangkan deretan umbul-umbul dalam umbulumbul Festival 2004. Festival umbul-umbul pertama di Indonesia ini merupakan wadah pertemuan keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat, dan seni yang dapat memperkaya khasanah Budaya Bali.

                                                                                 (Kompas, 24 Agustus 2004)


Inti paragraf tersebut adalah ...

A.   Lapangan Puputan Badung, Bali, terletak di seberang timur Kantor Walikota    

      Denpasar.

B.    Di lapangan Puputan Badung dipancangkan 150 buah umbul-umbul dari 41 negara.

C.    Lapangan Puputan Badung, Bali, sejak tanggal 27 Agustus semarak oleh 

      berkibarnya beraneka corak dan warna umbul-umbul.

D.    Di lapangan Puputan Badung, Bali, diadakan festival umbul-umbul 2004 yang diikuti 

      41 negara:

E.  Festival umbul-umbul merupakan wadah pertemuan beragam suku bangsa. agama, 

      adat istiadat,  dan seni.

 

Jawaban : D

Pembahasan

Inti dari bacaan di atas adalah adanya festival umbul-umbul yang dilaksanakan di lapangan Puputan Badung, Bali.

 

 (1) Setiap perusahaan bisnis yang berhasil harus memiliki kepercayaan dari penyokongnya. (2) Wiraniaga adalah perantara yang melaluinya kepercayaan ini diperoleh. (3) Wiraniaga ahli setelah mengetahui bahwa ia melakukan hal penting untuk memperoleh dan mempertahankan kepercayaan dari para pembelinya. (4) Ia melakukan tawar menawar dengan mereka seolah-olah ia adalah pemilik bisnis yang ia wakili. (5) Ia menangani para pelanggannya persis sama dengan apa yang ia inginkan dari mereka jika ia menjadi pelanggan.

Kalimat utama pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor...

A.      ( 1 )

B.      ( 2 )

C.      ( 3 )

D.      ( 4 )

E.       ( 5 )

 


Jawaban : A

Pembahasan

Pilihan jawaban B,C,D,dan E merupakan kalimat penjelas.


Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . !

Kegiatan Program Intensif Belajar (PIB) Bahasa Indonesia SMK_Part_1


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Menentukan Isi/Fakta/Opini/Arti Kata/Kalimat, Rangkuman -

Suatu Bacaan/Teks.


FAKTA adalah sesuatu ( keadaan atau peristiwa ) yang merupakan kenyataan, maksudnya, sesuatu dikatakan FAKTA apabila benar-benar ada atau terjadi


KATA KUNCI

  1. Logis ( masuk akal )
  2. Objektif ( apa adanya )
  3. Factual ( berdasarkan kenyataan atau kebenaran )


OPINI adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang tentang sesuatu.


KATA KUNCI

  1. Pendapat
  2. Pemikiran
  3. Asumsi ( memperkirakan kebenaran )
  4. Subjektif ( menggunakan kata-kata seperti sebaiknya,mungkin, barangkali, menurut pendapat saya )


Contoh soal beserta analisisnya.

    1. Aksi corat-coret pakaian dan konvoi sepeda motor mewarnai pengumuman 

        kelulusan bagi siswa SMK pada hari Sabtu, 16 Juni 2018.

        Analisis ……

        Teks kalimat di atas adalah FAKTA, hal itu dibuktikan dengan pernyataan pada hari 

        Sabtu, 16 Juni 2018 (Aksi corat-coret pakaian dan …… benar-benar telah 

        berlalu ).

    2. Sejumlah pelajar mengaku aksi corat-coret merupakan tradisi sejak kakak kelas 

        mereka.

        Analisis ….

        Teks kalimat di atas adalah OPINI, hal itu dibuktikan pada penggunaan kata 

        mengaku ( pendapat, pikiran, pendirian, atau anggapan seseorang )


Perhatikan kembali teks berikut !

Sejumlah pelajar mengaku aksi corat-coret( dianggap )merupakan ( sebagai ) tradisi sejak kakak kelas mereka.


Berdasarkan definisi dan kata kunci di atas, analisislah kalimat-kalimat berikut !

  1. Pembangunan terowongan bawah laut yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2019.
  2. Kwik Kian Gie memastikan pengerjaan akan menggandeng investor asing.
  3. Proyek Terowongan Nusantara hanya bisa direalisasikan dalam bentuk konsursium internasional.
  4. Investor yang sudah tertarik adalah konsorsium Uni Eropa yang akan bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri
  5. Pada tahun 2019 diperkirakan permintaan volume lalu lintas penyebrangan mencapai dua kali lipat.

Untuk mengasah pemahaman Anda, kerjakanlah soal-soal berikut !

  1. Seorang wanita diancam hukuman 5 tahun karena kasus pencurian. Saat ini ia mendekam di penjara.
  2. Ada koruptor diizinkan ke luar negeri walaupun Komisi Pemberantasan Korupsi telah membidiknya akan kasus korupsi
  3. Penegakan hukum kita menimbulkan kegelisahan masyarakat khususnya mahasiswa
  4. Seorang wanita meminta penangguhan hukuman kepada hakim, namun tidak dikabulkan
  5. Gejala penegakan hukum yang tajam ke bawah, tumpul ke atas harus cepat diambil tindakan.

Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . . !

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII : Menganalisis Sistematika Kritik Sastra dan Esai



KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Menganalisis Sistematika Kritik Sastra dan Esai


A. Tujuan Pembelajaran


Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menganalisis sistematika kritik sastra dan esai dengan kritis dan semangat agar dapat merancang kritik sastra dan esai yang kreatif, inovatif, serta benar.


B. Uraian Materi


Kalian hebat karena sudah berada dalam tahap ini. Kalian pasti telah menguasai modul sebelumnya, ya. Modul ini merupakan lanjutan dari modul sebelumnya. Pada pembahasan modul ini, kalian akan diberikan penjelasan tentang sistematika kritik sastra dan esai.

Kritik sastra diartikan sebagai tanggapan atau respons pembaca terhadap hasil karya sastra, baik itu berupa karya puisi ataupun prosa seperti cerpen maupun novel. Kritik sastra ditulis secara sistematis dan di dalamnya terdapat penilaian baik buruk. Panjang pendeknya sebuah tulisan kritik tidaklah ditentukan. Kritik sastra bisa ditulis panjang atau pendek sesuai dengan kebutuhan dan kedalaman isi. Meskipun mengungkapkan pandangan penulis, kritik tetap harus ditulis secara objektif karena berlandaskan sebuah hasil karya yang real.

Dalam teks kritik sastra, pendapat/tesis yang disampaikan adalah hasil penilaian terhadap sebuah karya. Dalam pendapat/tesis juga terdapat rangkuman cerita atas karya yang kalian kritik serta terdapat tokoh, perwatakan, alur, latar, amanat, atau hal lain yang berhubungan dengan kritik kalian.

Argumen yang disajikan berupa data-data objektif dalam karya serta alasan yang logis. Di dalamnya juga terdapat poin-poin yang akan dibahas dalam kritik. Pembahasan dapat dimulai dari seputar tokoh, alur, perwatakan, amanat, sistematika penulisan, dan lain-lain. Penulis dapat menggunakan teori, seperti sosiologi, psikologi, feminisme, postmodernisme, postkolonial, semiotika, dan lain-lain. Teori ini digunakan sebagai landasan untuk menganalisis dan menilai.

Penegasan ulang dalam kritik dapat berupa ringkasan atau pengulangan kembali tesis dalam kalimat yang berbeda. Di dalamnya juga terdapat penilaian kalian terhadap sebuah karya sastra. Penilaian ini didasarkan pada analisis dan argumen yang telah ditulis dalam argumen. Penulis kritik harus tetap objektif dan mengunakan bahasa yang lugas dalam menilai sebuah karya sastra.

 

C. Contoh Teks Esai

Batman 
Gunawan Mohammad 

  1. Batman tak pernah satu, maka ia tak berhenti. Apa yang disajikan Christopher Nolan sejak ”Batman Begins” (2005) sampai dengan ”The Dark Knight Rises” (2012) berbeda jauh dari asal-muasalnya, tokoh cerita bergambar karya Bob Kane dan Bill Finger dari tahun 1939. Bahkan tiap film dalam trilogi Nolan sebenarnya tak menampilkan sosok yang sama, meskipun Christian Bale memegang peran utama dalam ketiga-tiganya.
  2. Tiap kali kita memang bisa mengidentifi kasinya dari sebuah topeng kelelawar yang itu-itu juga. Tapi tiap kali ia dilahirkan kembali sebagai sebuah jawaban baru terhadap tantangan baru. Sebab selalu ada hubungan dengan hal-ihwal yang tak berulang, tak terduga—dengan ancaman penjahat besar The Joker atau Bane, dalam krisis Kota Gotham yang berbeda-beda.
  3. Sebab itu Batman bisa bercerita tentang asal mula, tetapi asal mula dalam posisinya yang bisa diabaikan: wujud yang pertama tak menentukan sah atau tidaknya wujud yang kedua dan terakhir. Wujud yang kedua dan terakhir bukan cuma sebuah fotokopi dari yang pertama. Tak ada yang–sama yang jadi model. Yang ada adalah simulacrum—yang masing-masing justru menegaskan yang–beda dan yang–banyak dari dan ke dalam dirinya, dan tiap aktualisasi punya harkat yang singularis, tak bisa dibandingkan. Mana yang ”asli” tak serta-merta mesti dihargai lebih tinggi.
  4. Sebab kreativitas berbeda dari orisinalitas. Kreativitas berangkat ke masa depan. Orisinalitas mengacu ke masa lalu. Masa yang telah silam itu tentu saja baru ada setelah ditemukan kembali. Akan tetapi, arkeologi yang menggali dan menelaah petilasan tua, perlu dilihat sebagai bagian dari proses mengenali masa lalu yang tak mungkin dikenali. Pada titik ketika masa lalu mengelak, ketika kita tak merasa terkait dengan petilasan tua, ketika itulah kreativitas lahir.
  5. Saya kira bukan kebetulan ketika dalam komik ”Night on Earth” karya Warren Ellis dan John Cassaday (2003), Planetary, sebuah organisasi rahasia, menyebut diri archeologists of the impossible.
  6. Para awaknya datang ke Kota Gotham, untuk mencari seorang anak yang bisa membuat kenyataan di sekitarnya berganti-ganti seperti ketika ia dengan remote control menukar saluran televisi. Kota Gotham pun berubah dari satu kemungkinan ke kemungkinan lain, dan Batman, penyelamat kota itu, bergerak dalam pelbagai penjelmaannya. Ada Batman sang penuntut balas yang digambarkan Bob Kane; ada Batman yang muncul dari serial televisi tahun 1966, yang dibintangi oleh Adam West sebagai Batman yang lunak; ada juga Batman yang suram menakutkan dalam cerita bergambar Frank Miller. Semua itu terjadi di gang tempat ayah Bruce Wayne dibunuh penjahat—yang membuat si anak jadi pelawan laku kriminal. 
  7. Satu topeng, satu nama—sebuah sintesis dari variasi yang banyak itu. Namun, sintesis itu berbeda dengan penyatuan. Ia tak menghasilkan identitas yang satu dan pasti. Hal yang lebih penting lagi, sintesis itu tak meletakkan semua varian dalam sebuah norma yang baku. Tak dapat ditentukan mana yang terbaik, tepatnya: mana yang terbaik untuk selama-lamanya.
  8. Sebab itu Kota Gotham dalam ”Night on Earth” bisa jadi sebuah alegori. Ia bisa mengajarkan kepada kita tentang aneka perubahan yang tak bisa dielakkan dan sering tak terduga. Ia bisa mengasyikkan tapi sekaligus membingungkan. Ia paduan antara sesuatu yang ”utuh” dan sesuatu yang kacau.
  9. Dengan alegori itu tak bisa kita katakan, mengikuti Leibniz, bahwa inilah ”dunia terbaik dari semua dunia yang mungkin”, le meilleur des mondes possibles. Bukan saja optimisme itu berlebihan. Voltaire pernah mencemoohnya dalam novelnya yang kocak, ”Candide”, sebab di dunia ini kita tetap saja akan menghadapi bermacam-macam kejahatan dan bencana, 1.001 inkarnasi The Joker dengan segala mala yang diakibatkannya. Kesalahan Leibniz—yang hendak menunjukkan sifat Tuhan yang Mahapemurah dan Mahapengasih— justru telah memandang Tuhan sebagai kekuasaan yang tak murah hati: Tuhan yang hanya menganggap kehidupan kita sebagai yang terbaik, dan dengan begitu dunia yang bukan dunia kita tak patut ada dan diakui.
  10. Kesalahan Leibniz juga karena ia terpaku kepada sebuah pengalaman yang seakan-akan tak akan berubah. Padahal, seperti Kota Gotham dalam ”Night on Earth”, dunia mirip ribuan gambar yang berganti-ganti di layar, dan berganti-ganti pula cara kita memandangnya. 
  11. Penyair Wallace Stevens menulis sebuah sajak, ”Th irteen Ways of Looking at a Blackbird”. Salah satu bait dari yang 13 itu mengatakan, But I know, too, /Th at the blackbird is involved/ In what I know
  12. Memandang seekor burung-hitam bukan hanya bisa dilakukan dengan lebih dari satu cara. Juga ada keterpautan antara yang kita pandang dan ”yang aku ketahui”. ”Yang aku ketahui” tak pernah ”aku ketahui semuanya”. Dengan kata lain, dunia— seperti halnya Kota Gotham—selamanya adalah dunia yang tak bisa seketika disimpulkan.
  13. Tak berarti pengalaman adalah sebuah proses yang tak pernah tampak wujud dan ujungnya. Pengalaman bukanlah arus sungai yang tak punya tebing. Meskipun demikian, wujud, ujung, dan tebing itu juga tak terpisah dari ”yang aku ketahui”. Dunia di luarku selamanya terlibat dengan tafsir yang aku bangun dari pengalamanku—tafsir yang tak akan bisa stabil sepanjang masa
  14. Walhasil, akhirnya selalu harus ada kesadaran akan batas tafsir. Akan selalu ada yang tak akan terungkap—dan bersama itu, akan selalu ada Gotham yang terancam kekacauan dan keambrukan. Itu sebabnya dalam ”The Dark Knight Rises”, Inspektur Gordon tetap mau menjaga misteri Batman, biarpun dikabarkan Bruce Wayne sudah mati. Dengan demikian bahkan penjahat yang tecerdik sekalipun tak akan bisa mengklaim ”aku tahu”.   
            Sumber: Majalah Tempo, Edisi Senin, 06 Agustus 2012~

Perhatikan contoh analisis sistematika teks esai ”Batman” berikut ini!


Esai adalah salah satu bentuk karya ilmiah. Fajri melalui Nurbaya mengatakan bahwa esai adalah sebuah tulisan yang menguraikan suatu masalah berdasarkan sudut pandang penulis, tetapi hanya secara sepintas. Oleh karena itulah, pendapat atau argumen yang ada dalam esai biasanya adalah pendapat pribadi. Penulis esai sangat dianjurkan mengemukakan pendapat, tetapi harus tetap memiliki alasan mengapa berpendapat seperti itu.
 
Terdapat dua bentuk esai, yakni esai formal dan esai nonformal. Esai formal adalah esai yang biasa dibuat oleh pelajar, mahasiswa, ataupun peneliti karena memiliki ciri-ciri serius, logis, dan lebih panjang. Bentuk esai nonformal memiliki sifat jenaka, personal, serta gaya dan struktur tidak terlalu formal sehingga lebih mudah ditulis.

Esai merupakan sebuah tulisan yang terdiri atas beberapa paragraf yang membahas sebuah topik. Empat hal yang harus ada dalam esai adalah judul, pendahuluan, isi, dan simpulan. Faktor penting yang ada dalam esai antara lain analisis, interpretasi, dan refl eksi. Karakter esai yang paling terlihat adalah unsur subjektivitas penulis.

Dalam teks esai, pendapat/tesis yang disampaikan adalah pandangan penulis terhadap objek atau fenomena yang disorotinya. Bagian ini memperlihatkan pokok permasalahan yang akan disampaikan oleh penulis esai. Selain itu, tesis bisa juga digunakan untuk menggiring pembaca agar mengetahui pokok esai kita.

Argumen yang disajikan berupa alasan yang logis yang subjektif. Pada bagian ini terdapat konteks. Konteks diartikan sebagai ruang lingkup tulisan secara eksplisit ataupun implisit. Konteks inilah yang membatasi pokok permasalahan agar fokus tidak keluar dari topik yang sedang dikaji. Selain terdapat konteks, pada bagian ini juga terdapat masalah. Masalah adalah kejadian atau peristiwa yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginan. Sebuah karangan esai yang baik akan mengandung masalah yang aktual sehingga dapat memberikan sesuatu yang baru ke pembaca. Selain konteks dan masalah, bagian ini pun memperlihatkan adanya sebuah solusi. Solusi adalah usaha penulis untuk menyelesaikan masalah yang ditulis dalam esai karyanya. Penulis esai ingin meyakinkan pembaca agar ide dan gagasan yang dia sampaikan dapat menyelesaikan masalah. Selain itu, penulis juga ingin mengajak pembaca melaksanakan solusi yang disampaikan sehingga masalah dapat terpecahkan dan selesai.

Penegasan ulang dalam esai dapat berupa ringkasan atau pengulangan kembali. Ringkasan dari pokok masalah dan solusi yang telah disampaikan. Akan lebih baik jika penegasan ulang ditulis dalam 3–5 kalimat yang menggambarkan pendapat kalian tentang topik yang ditulis. Namun, jangan tulis kembali apa yang sudah ditulis sebelumnya karena akan membuat pembaca bosan.

D. Rangkuman


    1. Dalam teks kritik sastra,
        Pendapat/ tesis yang disampaikan adalah hasil penilaian terhadap sebuah karya. 
        Argumen yang disajikan berupa data-data objektif dalam karya serta alasan yang 
        logis. 
        Penegasan ulang dalam kritik dapat berupa ringkasan atau pengulangan 
        kembali tesis dalam kalimat yang berbeda.

    2. Dalam teks esai, 
        Pendapat/tesis yang disampaikan adalah pandangan penulis terhadap objek atau
        fenomena yang disorotinya. 
        Argumen yang disajikan berupa alasan yang logis yang subjektif.
        Penegasan ulang dalam esai dapat berupa ringkasan atau pengulangan kembali.

Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . . !