Senin, 30 Januari 2023

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII : Menyusun Esai dengan Memerhatikan Struktur, Kaidah dan Langkah-langkahnya.


KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Menyusun Esai dengan Memerhatikan Struktur, Kaidah dan Langkah-langkahnya


A. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan: dapat menyusun esai dengan memerhatikan struktur, kaidah dan langkah-langkahnya.


B. Uraian Materi


        1. Pengertian Esai

       Esai adalah Suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Bentuk karangan esai dapat berupa formal atau informal. Esai sering juga disebut dengan artikel, tulisan atau komposisi. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik.


        2Struktur Esai

            a.   Pendahuluan: struktur awal pembangun kerangka dari esai. 

                 Pendahuluan biasanya akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema 

                 yang akan diangkat pada keseluruhan esai.

            b.   Bagian isi: Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. 

                 Pada bagian ini, topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas 

                 dan dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail

            c.   Penutup atau Kesimpulan: Seperti namanya, bagian penutup merupakan 

                 bagian terakhir dalam menyusun sebuah esai.


         3. Kaidah Esai

                a.      Baku

          Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, 

          baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan 

          kata/istilah,dan penulisan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa 

          Indonesia (PUEBI)

          b.      Logis

          Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah 

          dapat diterima akal

          c.      Ringkas

          Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan 

          kebutuhan,pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya 

          bernas

          d.     Runtun

          Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya 

          baik dalam kalimat maupun dalam paragraf

          e.      Denotatif

          Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,

          pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.



        4. Tipe-tipe Esai

            a. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang 

                dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, 

                sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. 


            b. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini 
                mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap 
                surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. 
                Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk 
                surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis. 

            c. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan 
                beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. 
                Lewat cukilan watak itu embaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe 
                pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya 
                memilih bagian bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut. 

            d. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai 
                pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. 
                Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada 
                saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir 
                tentang dirinya sendiri. 

            e. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis 
                mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa 
                topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, 
                pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para 
                cendekiawan. 

            f. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, 
                misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa 
                ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, 
                tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca 
                tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang 
                menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.

        4. Contoh Esai

            Contoh Esai

Perda Kesenian dan Rumah Hantu
Oleh: Teguh W. Sastro


Beberapa waktu lalu Dewan Kesenian Surabaya (DKS) melontarkan keinginan agar Pemkot Surabaya memiliki Perda (Peraturan Daerah) Kesenian. Namanya juga peraturan, dibuat pasti untuk mengatur. Tetapi peraturan belum tentu tidak ada jeleknya. Tetap ada jeleknya. Yakni, misalnya, jika peraturan itu justru potensial destruktif.

Contohnya jika dilahirkan secara prematur. Selain itu, seniman kan banyak ragamnya. Ada yang pinter (pandai) dan ada juga yang keminter (sok tahu). Oleh karenanya, pertentangan di antara mereka pun akan meruncing, misalnya, soal siapa yang paling berhak mengusulkan dan kemudian memasukkan pasal-pasal ke dalam rancangan Perda itu.

Sejauhmana keterlibatan seniman di dalam proses pembuatan Perda itu, dan seterusnya. Itu hanya salah satu contoh persoalan yang potensial muncul pada proses pembuatan Perda itu, belum sampai pada tataran pelaksanaannya. Hal ini bukannya menganggap bahwa adanya peraturan itu tidak baik, terutama menyangkut Perda Kesenian di Surabaya. Menyangkut sarana dan prasarana, misalnya, bolehlah dianggap tidak ada persoalan yang signifikan di Surabaya. Akan tetapi, bagaimana halnya jika menyangkut mental dan visi para seniman dan birokrat kesenian sendiri?


C. Rangkuman Materi

  1. Esai karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
  2. Kritik: tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya.

Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . . !

Buya Imam Muhlis adalah seorang blogger dan guru bahasa Indonesia SMK Negeri dari Pasuruan - Jawa Timur yang ingin berbagi bagaimana mengajar bahasa Indonesia yang menyenangkan, berbagi materi bahasa Indonesia, video pembelajaran , perangkat pembelajaran dan pembahasan soal- soal bahasa Indonesia. Baca profil selengkapnya, klik di sini...

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :


EmoticonEmoticon