Senin, 30 Januari 2023

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII : Menyusun Kritik dan Esai dengan Memerhatikan Aspek Pengetahuan dan Pandangan penulis



KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 

Menyusun Kritik dan Esai dengan Memerhatikan Aspek Pengetahuan dan Pandangan penulis


A. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan: dapat menyusun kritik dan esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan penulis


B. Uraian Materi


    Menyusun Kritik Sastra

    1. Pengertian Kritik

      Kritik adalah Suatu ungkapan atau tanggapan mengenai baik atau buruknya suatu tindakan yang akan atau sudah dibuat. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ), disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Selain itu, menurut Sutopo (2011) kritik merupakan analisis secara langsung dengan mempertimbangkan baik buruknya suatu karya, penerangan, dan penghakiman karya. Kritik meliputi tiga bidang, yaitu teori dan sejarah.


    2. Struktur Kritik

        a. Evaluasi: berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.

        b. Deskripsi Teks: bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-

            data dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan 

            pernyataan.

        c. Penegasan Ulang: bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu 

            yang sudah dilakukan atau diputuskan.


    3. Kaidah Kritik

        a. Kalimat kompleks: kalimat yang memiliki lebih dari 2 struktur dan 2 verba.

        b. Konjungsi: kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan struktur.

        c. Kata Rujukan: sesuatu yang digunakan oleh penulis untuk memperkuat 

            pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.

        d. Pilihan Kata: pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan sekaligus 

            pembuatan teks tanggapan kritis.


    4. Ciri-ciri Kritik

        a. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain

        b. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan

        c. Memberi saran perbaikan

        d. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca


    5. Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Penerapannya

        a. Kritik induktif adalah kritik dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di 

            dalam karya.

        b. Kritik judisial adalah kritik kritik yang menganalisis dan menerangkan efek-efek 

            karya berdasarkan permasalahannya, oraganisasinya, teknik, serta gaya 

            kepenulisannya. Kritik ini atas dasar standar umum tentang kehebatan dan 

            kebiasaan.

        c. Kritik Impresionik adalah kritik yang berusaha menggambarkan sifat khusus 

            dalam sebuah karya serta mengekspresikan tanggapan kritikus yang ditimbulkan 

            secara langsung oleh karya tersebut.


    6. Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Cara Kerja Kritikus

        a. Kritik impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara 

            subjektif terhadap sebuah karya, di sini selera pribadi amat berperan. Padahal 

            selera  pribadi itu berubah-ubah setiap saat sesuai dengan perkembangan 

            kepribadian orang itu.

        b. Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang 

            teguh pada ukuran-ukuran tertentu, untuk menetapkan apakah sebuah karya itu 

            baik atau tidak.

        c. Kritik teknis adalah kritik yang bertujuan menunjukan kelemahan-kelemahan 

            tertentu dari sebuah karya agar pengarangnya dapat memperbaiki kesalahan-

            kesalahan dikemudian hari.


7. Prinsip-prinsip Penulisan Kritik

    a. penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi mana ia menilai karya sastra 

        tersebut

    b. penulis harus objektif dalam menilai

    c. penulis harus menyertakan bukti dari teks yang dikritiknya


8. Cara Penulisan Kritik yang Baik dan Benar

    a. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis atau dikritik

    b. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung

    c. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan kontra

    d. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema

    e. Memulai untuk menulis kritik

    f. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi

    g. Mengirimkan ke media massa cetak


9. Contoh Kritik

    Contoh Kritik


Kebangkitan Tradisi Sastra Kaum Bersarung
Penulis: Purwana Adi Saputra


Selama ini, entah karena dinafikan atau justru karena menafikan fungsinya sendiri, kaum pesantren seolah tersisih dari pergulatan sastra yang penuh gerak, dinamika, juga anomali. Bahkan, di tengah-tengah gelanggang sastra lahir mereka yang menganggap bahwa kaum santrilah yang mematikan sastra dari budaya bangsa. Di setiap pesantren, kedangkalan pandangan membuat mereka menarik kesimpulan picik bahwa santri itu hanya percaya pada dogma dan jumud.


Mereka melihat tradisi hafalan yang sebenarnyalah merupakan tradisi Arab yang disinkretisasikan sebagai bagian dari budaya belajarnya, telah membuat kaum bersarung ini kehilangan daya khayal dari dalam dirinya. Dengan kapasitasnya sebagai sosok yang paling berpengaruh bagi transfusi budaya bangsa ini, dengan seenaknya ditarik hipotesis bahwa pesantrenlah musuh pembudayaan sastra yang sebenarnya. Kaum bersarung adalah kaum intelektualis yang memarjinalkan sisi imaji dari alam pikirnya sendiri. Pesantren adalah tempat yang pas buat mematikan khayal. Pesantren adalah institut tempat para kiai dengan


Belajar, Berbagi dan Tumbuh Bersama . . . !

Buya Imam Muhlis adalah seorang blogger dan guru bahasa Indonesia SMK Negeri dari Pasuruan - Jawa Timur yang ingin berbagi bagaimana mengajar bahasa Indonesia yang menyenangkan, berbagi materi bahasa Indonesia, video pembelajaran , perangkat pembelajaran dan pembahasan soal- soal bahasa Indonesia. Baca profil selengkapnya, klik di sini...

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :


EmoticonEmoticon