Pada pembelajaran kali ini, kita akan
mempelajari materi tentang teks laporan
hasil observasi. Manfaat mempelajari materi ini dalam kehidupan adalah
untuk memperoleh informasi yang akurat tentang suatu objek melalui data dan
fakta berdasarkan hasil pengamatan. Dengan demikian, anda akan lebih bijak
dalam menerima, menanggapi, dan menyampaikan informasi yang diperoleh.
Sebagaimana telah diketahui bersama,
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi
berkembang dengan sangat cepat. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses
berbagai informasi, baik informasi yang berupa fakta (sudah terbukti
kebenarannya) maupun informasi yang berupa opini (belum terbukti kebenarannya).
Oleh karena itu, dengan mempelajari materi teks laporan hasil observasi, Anda
akan mampu menyampaikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
karena telah melalui proses observasu terlebih dahulu.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Berdasarkan informasi yang telah anda dapatkan, sekarang anda akan memahami isi teks laporan hasil observasi. Isi teks laporan hasil observasi merupakan data yang bersifat faktual dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau objektif. Data tersebut kemudian disusun secara sistematis mulai dari hal yang bersifat umum hingga data yang bersifat spesifik. Dengan demikian, struktur teks laporan hasil observasi dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Pernyataan umum
Bagian pernyataan umum berisi informasi umum tentang objek yang dilaporkan, misalnya nama objek (termasuk nama ilmiah jika ada) dan klasifikasi secara umum. Pernyataan umum ditandai dengan kata kerja (verba) relasional, yaitu kata kerja yang berfungsi menghubungkan subjek dengan pelengkap.
b. Deskripsi bagian
Deskripsi bagian berisi uraian hal-hal yang dilaporkan secara terperinci. Jika objek yang dilaporkan adalah hewan, uraiannya mencakup ciri fisik, habitat, makanan, dan perilaku. Jika objek yang dilaporkan adalah tumbuhan, uraiannya berupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah, atau bagian yang lain. Jika yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian berisi klasifikasi objek dari berbagai segi dan deskripsi jenis/macam suatu objek, serta sifat-sifat khusus objek.
c. Deskripsi manfaat/simpulan
Bagian ini berisi deskripsi manfaat objek yang dilaporkan dan ringkasan secara umum dari hal-hal yang dilaporkan.
Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber tubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan.
Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua.
EmoticonEmoticon